Untuk memperkuat pendapat Anda, sering Anda mengutip
pendapat para ahli yang sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.
Namun, perlu diingat bahwa jangan sampai terjadi karangan Anda
terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar kerangka karangan dan
kesimpulan hendaknya merupakan pendapat penulis, dan kutipan
hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat.
Untuk itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis yang telah
menggunakan kutipan itu sebagai penunjang adalah dengan mencantumkan
sumber kutipan. Ketentuan penulisan kutipan meliputi tiga
hal.
A. Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris
Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antara baris dengan baris dua spasi;
(3) kutipan diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah
spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
B. Kutipan langsung lebih dari empat baris
Kutipan yang lebih dari empat baris ketentuan penulisannya
sebagai berikut:
(1) kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
(2) jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
(3) kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah
spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan
itu;
(5) seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.
C. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan.
Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip. Syarat
penulisan kutipan tidak langsung adalah:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antarbaris dua spasi;
(3) kutipan tidak diapit tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah
spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang,
tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
0 komentar:
Posting Komentar