MENGENAL NH DINI

Nama lengkapnya Nurhayati Srihardini, pengarang cerita roman yang termasuk produktif dan mempunyai banyak penggemar. Gaya berceritanya lembut, khas seorang wanita. Ia memang lebih sering mengangkat wanita sebagai tokoh utama ceritanya. Tetapi, dalam roman Pada Sebuah Kapal, Dini mencoba menonjolkan pria dan wanita sekaligus sebagai tokoh utamanya. Tahun 1954, Dini menulis cerita pendek Pendurhakaan, yang dimuat di majalah Kisah dan dikomentari langsung oleh H.B. Jassin. Kumpulan cerpennya antara lain Dua Dunia (1956), Hati yang Damai (1960), Pada sebuah Kapal (1973), Namaku Hiroko (1977). Dini juga menuangkan kenangan masa kecilnya dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku (1978). Tahun 1984, ia menerbitkan lagi Pertemuan Dua Hati. Karya lain ialah La Barka (1975), Keberangkatan (1977), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1978), Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979), Polyboth (1984). Dini lahir di Semarang, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ia sudah menjadi yatim ketika masih di SMP. Sejak itu, ia gemar menulis sajak dan cerita pendek untuk majalah dinding di sekolahnya. Ketika menginjak bangku SMA di Semarang, Dini menyelenggarakan sandiwara radio Kuncup Seri di RRI Semarang. Sebelum terkenal sebagai penulis cerita, ia bekerja sebagai pramugari darat Garuda (1957-1960). Ia menikah dengan diplomat Perancis. Tetapi, pernikahannya berakhir dengan perceraian dan dua anaknya ikut ayah mereka. Ketika masih berdiam di Paris, Dini menjadi anggota pencinta lingkungan hidup Green Peace. Di Indonesia, Dini tidak melupakan kecintaannya tersebut. Ia pernah bersama Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), Emil Salim, menggiring gajah Lebong Hitam di Sumatra.