ARTI DEFINISI MAKNA BIROKRASI

BUREAUCRACY (BIROKRASI) Dalam pemakaian sehari-hari, "birokrasi" merujuk pada organisasi kompleks, terspesialisasi (khususnya organisasi pemerintahan), terdiri dari administrator dan clerk karir yang cakap dan dipekerjakan secara full-time untuk melakukan tugas dan pelayanan administratif. Organisasi birokrasi dipecah ke dalam departemen atau kementerian tertentu, yang kepada masing-masing diserahi tanggung jawab untuk menjalankan sejumlah sasaran atau kebijakan resmi pemerintah—dengan lingkup fungsional yang spesifik. Departemen atau kementerian dibagi ke dalam divisi-divisi yang masing-masing memiliki tanggung jawab lebih khusus lagi guna meraih bermacam-macam porsi atau aspek dari keseluruhan target departemen. Dan pada gilirannya, divisi-divisi ini pun dibagi lagi ke dalam beberapa lembaga atau biro dengan fungsi yang jauh lebih khusus lagi (dan sub divisi mereka sendiri). Organisasi birokrasi selalu berpedoman teguh pada prinsip hierarki dan jenjang. Prinsip tersebut menuntut rantai perintah \rang jelas dan pasti di mana staf yang "lebih tinggi" mengkoordinasi staf yang "lebih rendah". Mereka pun menyelia (supervise) administrator di bawahnya dalam beragam sub divisi dan sub sub divisi yang ada dalam organisasi tersebut. Ciri khas organisasi birokrasi adalah penekanan pada wewenang atau yurisdiksi yang spesifik dan stabil di antara aneka sub divisi maupun staf dalam lingkup mereka sendiri. Organisasi ini berjalan dengan mengharuskan tiap karyawan untuk bekerja sesuai prosedur tertentu dan peraturan terperinci yang dirancang untuk mengarahkan hampir seluruh pengambilan keputusan. Sebagian keputusan dan prosedur terpenting dijabarkan dalam hukum atau keputusan yang diambil oleh pejabat dengan otoritas "politik" lebih tinggi. Merekalah yang berwenang untuk menetapkan sasaran resmi clan kebijakan umum bagi organisasi. Namun birokrat tingkat atas (atau bahkan tingkat menengah) umumnya memiliki keleluasaan untuk menguraikan peraturan dan prosedur secara lebih mendetil. Struktur pemberian imbalan dalam organisasi birokrasi sangat dipengaruhi ketaatan terhadap peraturan formal dan hukuman atas pelanggaran prosedur kerja baku (standard operating procedures) . Selain itu, tidak memfokuskan pada kontribusi staf dalam mengupayakan tujuan organisasi. Karenanya, organisasi semacam ini cenderung bergantung pada catatan tertulis dan format-format baku. Ini membuktikan bahwa pengambilan keputusan atas seluruh "kasus) dilakukan berdasarkan petunjuk dan prosedur yang telah disetujui, bukan berdasarkan pilihan personal atau keputusan subjektif dari individu birokrat yang terlibat. Analisis ilmiah sosial klasik mengenai birokrasi, pertama dilakukan oleh sosiolog Max Weber dalam bukunya, Economy and Society yang dipublikasikan tahun 1922. Seperti warta Jerman yang haik lainnya, Weber percaya hahwa birokrasi gap Prussia yang bersifat permit len, cerdas, cermat dan "non-secani profesional berkomitmen uutuk rnewujudkan setiap keputusan dari pemerintahan negara yang sah. Keputusan tersebut dianggap sebagai format terbaik, yang dihasilkan guna mencapai tujuan sosial yang rasional dan efisien, dalam suatu masyarakat modern dengan pembagian Leila yang terspesialisasi dan sangat kompleks. Dalam tulisannya, Weber mencurahkan perhatian untuk menggambarkan bahwa metode dan nilai birokrasi modern yang berevolusi secara bertahap, telah membantu menyingkirkan hambatan nyata bagi pembangunan ekonomi, perkembangan sosial, dan stabilitas politik. Masalah-masalah tersebut melekat pada praktik administrasi pemerintah yang kurang profesional dan sistematis di Eropa pada masa feodal dan sebagian besar masyarakat pramodern lainnya. Sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari birokra-IP si, telah menyadari peran historis organisasi birokrasi dalam menciptakan negara-nasionalis yang kuat dan sentralistis, se-bagaimana juga organisasi besar lain seperti korporasi bisnis dan serikat pekerj a yang merajai dunia industri abad 20. Mereka cenderung untuk tidak dengan serta merta mendukung birokrasi seperti Weber. Metode birokrasi memang memiliki beberapa keunggulan dalam menjalankan rutinitas secara efisien dan efektif, dan pemecahan masalah secara cukup stabil serta dapat diperkirakan. Namun demikian metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, keputusan untuk mempekerjakan atau mempromosikan staf, lebih didasarkan pada jenjang pendidikan dan senioritas dalam organisasi. Tambahan lagi, tersedianya perlindungan praktik pelayanan sipil demi meningkatkan keamanan kerja (joh security. Hal ini membuat pe.gawai birokrasi cenderung Liman dari tan ke er tegu pi osedur form; ggung jawab an dan undAan i, atas konsekuensi eksternal dari keputusan putus - yang sepanjang:. mereka Pegang  Sosiolog: seperti Robert K. Merton dan Michael Crozier mentinjukkan hahwa tekanan terhadap pegawai untuk mengikuti peraturan dan prosedur secara rinci, ditambah sempitnya tanggung jawah lembaga untuk hanya menjalankan segelintir dari pelbagai tujuan yang ditetapkan pemerintah, dapat mengakibatkan para birokrat itu menjadi defensif, kaku dan sangat tidak responsif terhadap kebutuhan individu yang mendesak maupun masyarakat serta organisasi lain yang mencoba menghubungi mereka. Seperti yang tercermin dalam ucapan, "Itu bukan bagian saya. Saya tidak dapat membantu Anda." Selain itu, gaji dan prospek promosi para karyawan yang bekerj a dalam birokrasi besar, jarang dinilai berdasarkan pencapaian terukur atau tingkat efisiensi kinerja organisasi dalam mencapai tu-juannya (yang seringkali sukar diukur dalam lembaga peme - rintah dan organisasi nirlaba lainnya) . Ini disebabkan setiap deviasi dari rutinitas prosedur menuntut izin dari atasan yang lebih tinggi dalam hierarki. Kelemahan lainnya, organisasi birokrasi besar cenderung lamban dan tidak praktis dalam mengambil kebij akan yang penting (fenomena "lari dari tanggung jawab") Juga kurang peka dalam menyadari dan merespon konsekuensi perubahan besar di sektor ekonomi, sosial, teknologi, dan kondisi di luar organisasi itu sendiri. Dengan kata lain, individu yang bekerja dalam sistem insentif birokrasi pada akhirnya menyadari bahwa demi kepentingan mereka sendiri, mereka harus berpegang teguh pada peraturan internal dan segala formalitas menjalankan ritual. Bersikap CIsesuai prosedur" lebih utama daripada tujuan lebill besar, yakni melayani klien atau masyarakat umum yang seharusnva mereka bantu (fenomena "birokrasi"). Lihat juga: agency problem (problema agensjj,state ne Yam incentive  (insentit), bureaucratic )politics birokratis)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Arti, Pengertian, Definisi | Themes by ada-blog.com.