Tempat peninggalan kegiatan kehidupan prasejarah berupa
bukit kerang, yang meluas dari Sumatra Utara pesisir Timur sampai Aceh Timur
dan Utara. Bukit kerang tersebut merupakan peninggalan kebudayaan Jaman Batu
Tengah. Di dalam bukit kerang tersebut ditemukan sisa-sisa manusia purba
bersama alat-alatnya. Beberapa ciri manusianya ialah tengkorak lonjong panjang
agak tinggi, belakang tengkorak sangat menonjol membulat, busur kening sedang,
hidung agak lebar, lubang mata membulat, rahang bawah sedang kekekarannya dan
gigi juga sedang. Semua itu menunjukkan ciri ras Australomela- nesid, walaupun
tidak mustahil adanya sedikit unsur Mongolid. Temuan manusia tersebut berjenis
laki-laki dan perempuan, umur sekitar 20—40 tahun dengan tinggi badan rata-rata
156,5 sentimeter.
Temuan artefak berupa kapak genggam Sumatra, pisau batu,
batu bundar, dengan bekas warna merah dan kuning, alu, lesung batu, dan batu
gosok. Kapaknya berbentuk bermacam-macam (bulat, lonjong, atau runcing),
terbuat dari andesit, batu pasir, kuarsit. Teknik pembuatannya sesisi atau
dwisisi. Juga ditemukan tulang yang telah digosok, butir-butir cat merah dan
kuning, kayu terbakar; alat-alat dari kerang, misalnya alat tiup, gayung,
tempat minum, perhiasan, dan penggaruk Temuan lain berupa sisa hewan monyet,
badak, gajah, rusa, beruang, kura-kura, kepitir . ikan, dan kerang.
Untuk hidupnya, mereka masih berburu dan meramu, akan tetapi
juga sudah mencari makanan di laut dangkal atau pantai. Mereka sudah mengenal
penguburan, dan dalam upacara kematian mayat ditaburi dengan cat merah sebagai
bekal kehidupan barunya di alam baka.
0 komentar:
Posting Komentar